BERITA

Amad Leumbeng Kecam keras sikap Oknum Paspampres yang Melakukan Penganiayaan Terhadap Warga Aceh

LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR – Panglima Asahan, Amad Luembeng, Mengecam keras sikap oknum Paspampres yang diduga melakukan penganiayaan terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia.

“Kami mengecam keras terhadap oknum Paspampres yang diduga melakukan penganiayaan terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia, ini perbuatan yang tidak manusiawi tidak bisa di biyarkan begitu saja, kami meminta bapak Kapolri agar mengusut tuntas perkara ini, dan jangan samapi ujung-ujungnya pelaku di sebut sakit jiwa,” Kata Amad Leumbeng, Minggu (27/08/2023)

“Kamoe Bangsa Aceh, bek jak cuba-cuba jak peugoet reman ngoen bangsa Aceh, jangan sidroe ureung, bangsa Indonesia meutem prang awai, jika hal ini tidak tuntas dan tidak ada titik temu, maka kami rakyat Aceh akan mengambil sikap terhadap pelaku penganiayaan, jangan salahkan kami, jangan anggap kami anarkis, sedeh that hatee kamoe wate meukaloen warga kamoe aceh lagenyan di peulaku di jakarta. dan perlu kitaa ketahuai dengan terjadinya perkara tersebut sudah membangkitkan kembali gairah kami untuk berperang,” Tambah Sosok Anggota DPRK Aceh Timur yang peduli terhadap masyarakat.

Amad Leumbeng juga berharap, perkara ini dapat di tuntaskan secara hukum yang berlaku di Indonesia

“Semoga akhir dari perkara ini, pelaku tidak dianggap sakit jiwa, karena kebanyakan seperti itu yang kita lihat, dan hari ini kita akan melihat hukum di Indonesia apakah tumpul kebawah atau tajam ke atas.

Dan hari ini kami masyarakat Aceh terutama pengikut saya sudah siap melawan jika perkara ini tidak di usut tuntas sampai ke akarnya, dan kami meminta penegak hukum agar melakukan penyidikan perkara tersebut secara terbuka agar dilihat oleh masyarakat Aceh,” Imbuh Panglima Asahan.

Warga Bireuen, Aceh berinisial IM (25) diduga meninggal dunia setelah diculik dan disiksa oleh anggota paspampres berinisial Praka RM.

Informasi ini turut beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @rakan_aceh. Dalam keterangan unggahan itu, korban disebut sempat menelepon keluarganya dan minta dikirimkan yang sebesar Rp50 juta.

Masih dalam keterangan unggahan itu, turut disebutkan pula korban menyebut jika uang terlambat dikirim, korban akan dibunuh.

Selain itu, juga disampaikan bahwa berdasarkan surat penyerahan jenazah yang diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta, Praka RM berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

“Dia melakukan aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua temannya,” demikian keterangan dalam unggahan itu.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button